fungsi, manfaat dan jenis MEDIA PEMBELAJARAN
Media
Pembelajaran
I.
Fungsi
Media Pembelajaran
Dalam suatu proses belajar mengajar, ada
dua unsur yang amat penting yaitu metode mangajar dan media pembelajaran. Kedua
aspek ini saling berkaitan. Dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media
pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim,
kondisi dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.
Hamalik (1986) mengemukakan bahwa pemakaian
media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapt membangkitkan keinginan
dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar,
dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Selain
membangkitkan moptivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu
siswa meningkatkan pemahaman, manyajikan data dengan menarik dan terpercaya,
memudahkan penafsiran data dan memadatkan informasi.
Levie & Lentz (1982) mengemukakan empat
fungsi media pembelajaran, Manfaat Media Pembelajaran, khususnya media visual,
yaitu :
1.
Fungsi
Atensi
Media
visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk
berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang
ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. Seringkali pada awal
pelajatan siswa tidak tertarik dengan materi pelajaran atau mata pelajatan itu,
karena merupakan salah satu mata pelajaran yang tidak disenangi oleh mereka
sehingga mereka tidak memperhatikan. Dengan menggunakan media visual kemungkinan
siswa umtuk memperoleh dan mengingat isi pelajatan semakin besar.
2.
Fungsi
Afektif
Media visual dapat terlihat
dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (atau membaca) teks bergambar.
Gambar atau lambang visual dapat mengunggah emosi dan sikap siswa, misalnya
informasi yang mentyangkut masalah sosial atau ras.
3.
Fungsi
Kognitif
Media visual terlihat dari temuan-temuan
penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar
pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang
terkandung dalam gambar.
4.
Fungsi
Kompensatoris
Media pembelajaran terlihat dari hasil
penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk membantu siswa yang
lemah dalam membaca untuk
mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. Dengan kata
lain, media pembelajatan berfungsi untuk mengakomodasikan siswa yang lemah dan
lambat menerima, memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau
disajikan secara verbal.
Media berfungsi untuk tujuan
instruksi di mana informasi yang terdapat dalam media itu harus melibatkan
siswa baiok dalam benak atau mental maupun dalam bentuk aktivitas yang nyata
sehingga pembelajaran dapat terjadi. Materi hatus dirancang secara lebih
sistematis dan psikologis dilihat dari segi prinsip-prinsip belajar agar dapat
menyiapkan instruksi yang efektif.
II.
Manfaat
Media Pembelajaran
Berbagai manfaat media
pembelajaran telah dibahas oleh banyak ahli. Menurut Dale (1969:180)
mengemukakan bahwa bahan-bahan audio visual dapat memberikan banyak manfaat
asalkan guru berperan aktif dalam proses pembelajaran. Hubungan guru dan siswa
tetap karena merupakan elemen paling penting dalam sistem pendidikan moderen saat
ini. Guru harus selalu hadir untuk menyajikan materi pelajaran dengan bantuan
media apa saja agar manfaat berikut ini terealisasi :
1.
Meningkatkan
rasa saling pengertian dan simpati dalam kelas.
2.
Membuahkan
perubahan signifikan tingkah laku siswa.
3.
Menunjukkan
hubungan antara mata pelajaran dan kebutuhan dan minat siswa dengan meningkatkan motivasi belajar siswa.
4.
Membawa
kesegaran dan variasi bagi pengalaman belajar siswa.
5.
Membuat
hasil belajar lebih bermakna bagi berbagai kemampua siswa.
6.
Mendorong
pemanfaatan yang bermakna dari mata pelajaran dengan jalan melibatkan imajinasi dan partisipasi aktif yang
mengakibatkan meningkatnya hasil belajar.
7.
Memberikan
uerpan balik yang diperlukan yang dapat membantu siswa menemukan seberapa banyak yang telah mereka pelajari.
8.
Melengkapi
pengalaman yang kaya dengan pengalaman konsep-konsep yang bermakna dapat dikembangkan.
9.
Memperluas
wawasan dan pengalaman siswa yang mencerminkan pembelajaran nonverbalistik dan membuat generalisasi yang
tepat.
10.
Meyakinkan
diri bahwa urutan dan kejelasan pikiran yang siswa butuhkan jika mereka membangun struktur konsep dan
sistem gagasan yang bermakna.
Sedangkan Sudjana&Rivai
(1992;2) mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa,
yaitu :
1.
Pembelajaran
akan lebih menarik perhatian siswa sehinggga dapat menumbuhkan motivasi belajar.
2.
Bahan
pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehinggga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan
mencapai tujuan pembelajaran.
3.
Metode
mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasiverbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga
siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga,
apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran.
4.
Siswa
dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tatapi juga
aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemostrasikan,
memerankan, dan.
lain-lain.
Menurut Encyclopedia of
Educational Researh dalam Hamalik (1994;15) merincikan manfaat media
pembelajaran sebagai berikut :
1.
Meletakkan
dasar yang kongkrit untuk berpikir, oleh karena itu mengurangi verbalisme.
2.
Memperbesar
perhatian siswa
3.
Meletakkan
dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar, oleh karena itu membuat pelajaran lebih mantap.
4.
Memberikan
pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri dikalangan siswa.
5.
Menumbuhkan
pemikiran yang teratur dan kontiniu, terutama melalui gambar hidup.
6.
Membantu
tumbuhnya pengertian yang dapat membantu perkembangan kemampuan berbahasa.
7.
Memberikan
pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain, dan membantu efisiensi dan keragaman yang
lebih banyak dalam belajar.
Dari uraian dan pendapat
para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa manfaat praktis dari penggunaan
media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar sebagai berikut :
1.
Media
pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses
dan hasil belajar.
2.
Media
pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar,
interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya
dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
3.
Media
pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu;
a. Objek atau benda yang terlalu besar untk
ditampilkan langsung di ruang kelas dapat
digantikan dengan gambar, foto, slide, realita, film, radio atau model.
b. Objek atau benda yang terlalu kecil yang
tidak tampak oleh indera dapt disajikan dengan bantuan mikroskop, film,slide
atau gambar.
c. Kejadian langka yang terjadi di masa lalu
atau terjadi sekali dalam puluhan tahun dapat
ditampilkan melalui rekaman video, film, foto, slide disamping secara verbal.
d. Objek atau proses yang amat rumit seperti
peredaran darah dapat di tampilkan secara
konkret melalui fim, gambar, slide atau simulasi komputer.
e. Kejadian atau percobaan yang dapat
membahayakan dapat disimulasikan dengan media
seperti komputer, film dan video.
f. Peristiwa alam seperti terjadinya letusan
gunung berapi atau proses yang dalam kenyataan
memakan waktu lama seperti proses kepompong menjadi kupu-kupu dapat disajikan dengan teknik-teknik
rekaman seperti time-lapse untuk film, video, slide
atau simulasi komputer.
4.
Media
pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa dilingkungan
mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya misalnya melalui karyawisata, kunjungan ke museum atau kebun
binatang.
III.
Jenis
Media Pembelajaran
Menurut Sukiyandi (2006:176)
bahwa media pembelajaran itu banyak macamnya, mulai dari media yang sederhana
sampai yang kompleks. Dilihat dari sifat atau jenisnya media dapat
dikelompokkan menjadi :
1.
Media
Visual
Media visual adalah media yang
hanya dapat dilihat dengan menggunakan indera pengelihatan. Jenis media inilah
yang sering digunakan oleh guru-guru untuk membantu menyampaikan isi atau
materi pembelajaran. Media visual ini terdiri atas media yang tidak dapat
diproyeksikan (non-projected visual) dan media yang dapat diproyeksikan
(projected visual).
Media yang dapat diproyeksikan
bisa berupa gambar diam atau bergerak. Visual berhubungan erat dengan mata atau
penglihatan. Menurut para ahli, visual merupakan salah satu aktivitas kegiatan
belajar.
Dimana aktivitas belajar itu
sendiri terdiri dari :
a.
somatis (belajar
dengan bergerak dan berbuat).
b.
auditori(belajar
dengan berbicara dan mendengar).
c.
intelektual (belajar
dengan memecahkan masalah dan merenung).
d.
visual (belajar
dengan cara melihat, mengamati, dan menggambarkan).
Keempat aktivitas belajat tersebut harus dikuasai
supaya proses belajar dapat berlangsung secara optimal.
2.
Media Audio
Media audio
adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (hanya dapat di dengar)
yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan para siswa
untuk mempelajari bahan ajar. Program kaset suara dan program radio adalah bentuk
dari media audio.
Penggunaan
media audio dalam kegiatan pembelajaran pada umumnya untuk melatih keterampilan
yang berhubungan dengan aspek-aspek keterampilan mendengarkan. Dari sifatnya
yang auditif, media ini mengandung kelemahan yang harus diatasi dengan cara
memanfaatkan media lainnya. Terdapat beberapa pertimbangan apabila akan
menggunakan media audio ini, diantaranya :
a. Media ini hanya akan mampu melayani mereka yang sudah
mempunyai kemampuan dalam berpikir
abstrak.
b.
Media ini memerlukan
pemusatan perhatian yang lebih tinggi dibandingkan dengan media lainnya, oleh karena itu
dibutuhkan teknik-teknik tertentu dalam belajar melalui media ini. Karena sifatnya yang auditif, jika ingin
memperoleh hasil belajar yang baik
diperlukan juga pengalaman-pengalaman secara visual, sedangkan kontrol belajar
bisa dilakukan melalui penguasaan perbendaharaan kata-kata, bahasa, dan susunan
kalimat.
3.
Media Audio-Visual
Sesuai
dengan namanya, media ini merupakan kombinasi audio dan visual atau biasa
disebut media pandang-dengar. Sudah barang tentu apabila gurumenggunakan media
ini akan semakin lengkap dan optimal penyajian bahan ajar kepada siswa, selain
itu media ini dalam batas-batas tertentu dapat juga menggantikan peran dan
tugas guru. Dalam hal ini, guru tidak selalu berperan sebagai penyaji materi
(teacher) tetapi karena penyajian materi bisa diganti oleh media, maka peran
guru bisa beralih menjadi fasilitator belajar yaitu memberikan kemudahan bagi
para siswa untuk belajar.
Contoh
media audio-visual diantaranya program video/televisi pendidikan,
video/televisi instruksional, dan program slide suara (sound slide)
Kesimpulan
Media pembelajaran
merupakan adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan
dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif
dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif. Maka
dari itu media pembelajaran memiliki beberapa fungsi seperti fungsi atensi,
afektif, kognitif dan kompensatoris.
Adapun
manfaan dari penggunaan media pembelajaran Menurut Encyclopedia of Educational
Researh dalam Hamalik (1994;15) merincikan manfaat media pembelajaran sebagai
berikut :
1.
Meletakkan
dasar yang kongkrit untuk berpikir, oleh karena itu mengurangi verbalisme.
2.
Memperbesar
perhatian siswa
3.
Meletakkan
dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar, oleh karena itu membuat
pelajaran lebih mantap.
4.
Memberikan
pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri dikalangan
siswa.
5.
Menumbuhkan
pemikiran yang teratur dan kontiniu, terutama melalui gambar hidup.
6.
Membantu
tumbuhnya pengertian yang dapat membantu perkembangan kemampuan berbahasa.
7.
Memberikan
pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain, dan membantu efisiensi
dan keragaman yang lebih banyak dalam belajar.
Serta
terdapat pembagian atau jenis-jenis dari media pembelajara itu sendiri, seperti
media visual, audio maupun media audio-visual.
Daftar pustaka
1.
Arsyad,
Azhar. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta : Rajawali Press.
Komentar
Posting Komentar